Jatim Aktual, Jakarta – Sejumlah pemuda mengatasnamakan Jaringan Pemuda Pengawal Reformasi (JPPR) mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta usut dugaan korupsi pada program Food Estate dan Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Padi di Kementerian Pertanian.
Mereka melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Merah Putih KPK RI, Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa (23/8/2022).
Menurut koordinator aksi Putra Arya Wijaya, dugaan terjadinya tindak pidana korupsi pada dua program tersebut karena sudah ada temuan BPK RI.
“Kami mengawal temuan BPK RI bahwa terdapat Rp 803,3 miliar untuk Food Estate dan PTAB Padi 784,3 miliar di Kementan bermasalah,” kata Putra dalam orasinya di depan KPK.
Karena itu, kata Putra, KPK harus segere menindak lanjuti temuan BPK tersebut.
“KPK harus usut tuntas. Jangan sampai anggaran tersebut di rampok oleh oknum yang tidak bertanggung jawab di Kementan,” lanjutnya.
Putra mendesak KPK segera periksa menteri pertanian dan pengelola anggaran untuk program Food Estate dan Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Padi.
“KPK harus segera periksa mentan Syahrul Yasin Limpo sebagai orang yang paling bertanggung jawab soal penggunaan anggaran tersebut. Selain itu, Dirjen pada setiap pelaksana program tersebut juga harus diperiksa,” beber dia.
Lebih lanjut, Putra meyakini bahwa KPK akan bekerja profesional dan cepat mengungkap dugaan tindak pidana korupsi terkait program ketahanan pangan di Kementan.
“Kami yakin KPK tidak akan tinggal diam apalagi sudah menjadi temuan BPK, ratusan miliar yang bermasalah dari anggaran triliunan rupiah di Kementan,” ucapnya.
Namun apabila KPK tidak cepat memberikan atensi maka Putra mengancam akan kembali melakukan aksi hingga kasus ini tuntas.
“Kami siap bolak balik KPK untuk melakukan aksi demonstrasi jika tidak ada kejelasan dan KPK membiarkan kasus ini berlarut-larut. Jangan sampai koruptor bebas berkeliaran di negeri ini,” tutup Putra.